Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sinopsis Film The Book of Eli

http://omdimas.com/sinopsis-film-the-book-of-eli/

Sinopsis Film The Book of Eli dimulai dengan Eli yang diperankan oleh Denzel Washington telah melakukan perjalanan selama 30 tahun. Berjalan menuju ke arah barat di seluruh Amerika setelah perang terbesar sejarah di bumi yang membuat seluruh dunia menjadi gurun. Dunia menjadi sebuah peradaban yang tidak mempunyai dasar hukum dan yang ada hanya lah yang kuat yang menang, membunuh atau dibunuh.

Sepanjang jalan tandur yang di kuasai oleh Geng pemotong leher yang lebih suka merampok dan membunuh untuk seteguk air, sepasang sepatu bahkan hanya untuk bersenang – senang. Eli adalah seseorang yang cinta damai dan hanya menyerang apabila diserang untuk pertahanan diri. Selain itu dia merupakan seorang prajurit yang memiliki kemampuan membunuh yang mengerikan bila dia ditantang. Setelah perang dan “Big Flash“, Eli dipandu dengan kekuatan super dalam sebuah buku dan diberi tugas melindungi buku tersebut hingga tujuan akhir. Eli sang penjaga buku yakin, bahwa buku tersebut merupakan satu – satunya harapan umat manusia untuk masa depan.

Film garapan Albert dan Allen Hughes merupakan film format baru untuk Denzel Washington. Selama ini, yang saya tahu Denzel jarang memerankan tokoh yang berkelahi dengan sadis. Selain itu film ini didukung oleh pemain Gary Oldman, Mila Kunis, Ray Stevenson, Jennifer Beals, Frances De La Tour dan Michael Gambon serta script skenario ditulis oleh Gary Whitta. Saya rasa ini salah satu film wajib yang perlu ditonton.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Film Bebek Belur


 http://emphetri.blogspot.com/2010/04/film-bebek-belur.html

Film Bebek Belur adalah film indonesia terbaru bergenre Comedy yang digarap Sutradara Adrianto Sinaga dan disponsori oleh Yamaha. Bagaimana Ceritanya Berikut adalah Resensi Film Bebek Belur.


Film Bebek Belur diangkat dari sebuah kisah dunia Cibebek yang sudah banyak dikenal orang, dimana dalam hidup sehari-hari muncul berbagai masalah termasuk masalah yang sangat lucu, menyedihkan, dan mengharukan, dengan berbagai jenis karakter di dalamnya

Seperti di dunia nyata, keseharian warga Cibebek penuh dengan kekocakan dan kesederhanaan, walaupun di tengah mereka sedang terjadi hal yang sangat penting dan berarti. Dengan sifat optimis, jujur , berani membela yang benar , dan dengan cara cerdas mereka dapat membatasi keinginan dan niat orang kaya yang telah termakan oleh napsu, karena mereka percaya bahwa putus asa bukanlah pilihan. Warga Cibebek selalu ingin memelihara kebahagiaan bersama, maka untuk melindungi keharmonisan desanya, sebagai ciri khasnya mereka selalu bisa tetap tertawa dan melakukan hal-hal lucu sambil mengatasi berbagai persoalan besar

Film Bebek Belur diiringi dengan musik yang cukup istimewa dengan kerjasama antara Band GIGI, Rumah Musik Harry Roesli, Sam Bimbo, dan DJ Nasa, di bawah pengarahan Aksan Sjuman

Melalui film ini, kisah dan perbuatan yang tidak lucu bisa jadi sangat lucu...katanya

Pemain :

Didi Petet
Deddy Mizwar
Slamet Rahardjo
Torro Margens
Gigi Band
Joshua Pandelaki
Ully Artha
Rima Melati
Ida Kusumah
Jajang C. Noer
Nungki Kusumastuti
Bajaj Grup
Valentino
Thessa Kaunang
Sam Bimbo
Sigit Hardadi
Nana S. Patah

Sutradara : Adrianto Sinaga

Penulis : David Rasidi Siskania
Heri Sucahyono
Rudi Sipit


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

REVIEW : GREEN ZONE

 http://www.lintasberita.com/go/980325




"Chief Warrant Officer Roy Miller is done following orders"

Di poster Green Zone kita dalam melihat dengan jelas kalimat 'From the director of The Bourne Supremacy and The Bourne Ultimatum', hal ini sudah pasti akan membuat orang penasaran dan bertanya-tanya apakah film ini akan sebagus film yang terkenal dengan karakter Jason Bourne itu? Sebuah strategi marketing yang tepat, karena selain sutradaranya, Paul Greengrass, yang sama dengan kedua film tersebut, sang aktor pemeran utamanya juga ada dalam Green Zone, yaitu Matt Damon. Film ini diangkat dari buku karya Rajiv Chandrasekran berjudul 'Imperial Life in the Emerald City: Inside Iraq's Green Zone' yang bercerita tentang suasana di Irak pasa masa awal perang. Terus terang saya tidak berharap banyak dari film ini, namun ternyata Green Zone mampu menyuguhkan adegan action yang menghibur, terlepas dari jalan ceritanya yang tidak terlalu istimewa.

Matt Damon berperan sebagai Miller, kepala pasukan khusus yang ditugaskan di Irak untuk menemukan dan mengamankan WMD (Weapons of Mass Destruction) yang diduga tersembunyi disana. Semakin lama sebuah tanda tanya besar mulai timbul di kepala Miller karena selama berada di Irak ia dan anak buahnya tidak pernah sekalipun menemukan sesuatu yang mencurigakan. Setiap kali mendapatkankan perintah dari badan intelijen untuk menyisir sebuah tempat, mereka pasti akan kembali dengan tangan kosong alias tidak menemukan apapun. Miller merasa dipermainkan dan yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan badan intelijen yang terkesan memberikan informasi asal-asalan. Hal ini semakin diperkuat dengan dukungan dari kepala CIA di Baghdad, Martin Brown (Brendan Gleeson), yang juga mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres disana dan ini semua berkaitan dengan isu politik pemerintahan Amerika. Akhirnya dengan bantuan oleh seorang pemuda lokal Irak bernama Freddy (Khalid Abdalla), Miller dan kelompoknya berusaha menguak misteri yang ada.

Mendengar nama sutradaranya pasti sudah tertebak kalau Green Zone bakal menyajikan adegan laga dalam tempo cepat. Dari awal sampai akhir kita akan disuguhkan adegan action yang menarik dalam balutan kamera hand-held. Hati-hati kalau anda mudah pusing jika melihat gambar yang bergoyang, tapi tidak terlalu parah. Menurut saya penggunaan kamera hand-held pada film ini semakin membuat intensitas adegan action yang ada menjadi terasa lebih nyata dan menegangkan. Segi cerita tidak terlalu istimewa, karena cerita perang Irak dan Amerika memang sudah sangat sering diangkat menjadi sebuah film. Saya sendiri hanya menikmati adegan action dalam film ini dan tidak memperdulikan jalan ceritanya, malah saya kebingungan sendiri dengan bumbu politik yang ada. Beruntung film ini memiliki Matt Damon yang sekali lagi membuktikan kalau dirinya memang cocok bermain dalam film-film bergenre action. Khalid Abdalla juga memegang peran penting dalam film ini, aktingnya bisa dikatakan lumayan baik. Satu hal yang patut dipuji adalah keberhasilan sang sutradara membawa suasana ala Irak yang terlihat meyakinkan dalam filmnya, padahal film ini hanya mengambil gambar di Morocco, Spanyol, dan Inggris. Overall, filmnya layak ditonton jika anda menyukai film action tempo cepat. Ignore the story, just enjoy the action scenes. :)


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'SHREK FOREVER AFTER', Shrek dan Post Power Syndrome

http://www.kapanlagi.com/a/old/shrek-forever-after.html

Pemain: Mike Myers, Eddie Murphy, Cameron Diaz, Antonio Banderas, Paul McCartney, Julie Andrews, Eric Idle, Justin Timberlake

 Post Power Syndrome memang bukan masalah yang ringan. Sindrom hilangnya kekuasaan ini sering kali mengacaukan hidup seseorang dan itulah yang terjadi pada Shrek (Mike Myers) setelah ia memutuskan hidup tenang dan menikahi Putri Fiona (Cameron Diaz). Setelah berkeluarga, Shrek bukan lagi ogre yang ditakuti orang seperti dulu. Ia hanyalah pria biasa yang berusaha menjadi kepala rumah tangga yang baik.

Suatu ketika masalah yang dihadapi Shrek ini tercium oleh Rumpelstiltskin (Paul McCartney) yang segera saja memanfaatkan posisi lemah Shrek. Rumpelstiltskin mengatakan kalau ia bisa mengembalikan Shrek seperti dulu kala bila Shrek mau menandatangani perjanjian yang dibuat oleh Rumpelstiltskin.

Dalam sekejap mata Shrek berada di dunia lain yang sama sekali bertolak belakang dengan dunia yang ditinggali Shrek. Di dunia asing ini Rumpelstiltskin adalah seorang raja sementara Donkey (Eddie Murphy) adalah seekor keledai ilmuwan. Di dunia aneh ini Lord Farquaad (John Lithgow) ternyata masih hidup dan yang lebih parah lagi adalah kenyataan bahwa Fiona ternyata sama sekali tidak mengenal Shrek.

Kini semuanya tergantung Shrek. Bila memang dunia ini yang diinginkan Shrek maka ia bisa menikmatinya sementara bila bukan ini yang dia harapkan maka hanya dirinya yang bisa mengubah semuanya menjadi seperti semula.(kpl/roc)Genre : Animation
Release Date : May 21, 2010
Director : Mike Mitchell
Script : Tim Sullivan, Josh Klausner, Darren Lemke
Producer : Gina Shay, Teresa Cheng
Distributor : DreamWorks Animation, Paramount Pictures
Duration : -
Official Site : www.shrekforeverafter.com


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'THE KARATE KID', Bertahan Hidup di Lingkungan Baru




http://www.kapanlagi.com/film/internasional/the-karate-kid-bertahan-hidup-di-lingkungan-baru.html
Pemain: Jackie Chan, Jaden Smith

 Dre Parker (Jaden Smith) tak pernah ingin meninggalkan teman-temannya namun karena ibunya harus pindah ke Beijing maka tak ada pilihan buat Dre selain pasrah. Sebagai pendatang baru jelas masalah yang dihadapi Dre tidaklah mudah. Selain harus beradaptasi dengan lingkungan baru Dre juga masih harus berhadapan dengan para berandal di kota yang baru ini.


Saat berusaha untuk beradaptasi, Dre sudah dihajar habis-habisan oleh para berandal sebaya Dre yang rata-rata punya kemampuan bela diri tinggi. Dre hampir putus asa dan ingin kembali ke Amerika namun itu semua berubah ketika Dre bertemu Han (Jackie Chan) yang berusaha mengubah cara pandang Dre.

Han meyakinkan Dre bahwa satu-satunya cara untuk menghindar dari teror ini bukanlah dengan cara melarikan diri tetapi dengan menghadapinya. Dengan bantuan Han, Dre mulai mempelajari ilmu bela diri untuk melindungi dirinya dari ancaman para berandal yang tak pernah membiarkan Dre hidup tenang.


Mungkin seharusnya film ini mengambil judul THE KUNG FU KID. Judul itu akan terasa lebih relevan karena ilmu bela diri kung fu memang yang jadi 'masalah' dalam film ini. Sayangnya judul tak akan 'menarik' karena film ini memang dibuat sebagai remake dari film berjudul sama yang sempat populer di tahun 1980-an. Sepertinya itulah dilema yang dihadapi film ini. Terlepas dari dilema judul ini, THE KARATE KID sebenarnya adalah tontonan yang cukup menarik.

Tiga pemeran inti dalam film ini memang sudah punya cukup reputasi. Jackie Chan, semua orang jelas sudah tahu siapa dia, sementara Taraji P Henson sempat mendapat nominasi Oscar tahun 2008 lalu. Lalu ada nama Jaden Smith yang mungkin masih belum punya track record terlalu panjang, tapi jangan keburu underestimate karena Jaden adalah putra pasangan Will Smith dan Jada Pinket Smith yang sepertinya mewarisi bakat kedua orang tuanya.


Keputusan mengusung seluruh kru dan pemeran ke negeri China pun layak diacungi jempol karena pemandangan di luar Hollywood jelas membuat suasana jadi 'lebih segar' setelah kita dijejali lokasi yang melulu di daratan Amerika. Ditambah dengan kepiawaian sang juru kamera, lengkap sudah keindahan alam negeri China tersaji di depan mata.

Sebagai sebuah film yang 'berdiri sendiri', THE KARATE KID sudah pantas disebut film yang bagus namun bila membandingkannya dengan versi pertamanya, maka ada beberapa hal yang terasa sedikit mengganjal. Jaden Smith memang berakting dengan baik namun tak ada kesan 'rentan' seperti yang ditunjukkan Ralph Macchio di versi pertamanya. Masalah kedua adalah Jackie Chan, secara fisik, memang terlihat menguasai bela diri kung fu. Berbeda dengan Pat Morita yang awalnya terlihat seperti orang lemah meski sebenarnya menguasai bela diri karate. Jadi, lebih baik lupakan saja versi pertamanya dan nikmati film ini sebagai film yang berdiri sendiri.(kpl/roc)Genre : Martial Arts
Release Date : June 11, 2010
Director : Harald Zwart
Script : Christopher Murphey, Robert Mark Kamen
Producer : Jerry Weintraub, Will Smith, Jada Pinkett Smith, James Lassiter, Ken Stovitz
Distributor : Columbia Pictures
Duration : -
Official Site : www.karatekid-themovie.com

 


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'THE LEGEND IS BORN - IP MAN', Lahirnya Legenda Wing Chun

 http://www.kapanlagi.com/film/internasional/the-legend-is-born-ip-man-lahirnya-legenda-wing-chun.html

 Pemain: To Yu-Hang, Huang Yi, Louis Fan, Yuen Biao, Xu Jiao, Bernice Liu, Sire Ma, Lam Suet, Ip Chun, Sammo Hung

Ip Man (To Yu-Hang) terlahir dalam sebuah keluarga kaya di Foshan. Sejak kecil Ip Man sudah dilatih Wing Chun (salah satu aliran dalam bela diri Kung Fu) namun tak ada yang mengira bahwa Ip Man nantinya bakal menjadi orang yang melekat dengan bela diri itu sendiri. Ip Man menjadi guru Wing Chun dan banyak di antara muridnya yang berhasil mengharumkan nama bela diri ini sendiri termasuk Bruce Lee yang lebih dikenal sebagai seorang aktor.

Sejak usia 13 tahun Ip Man telah mempelajari Wing Chun namun dua tahun kemudian ia harus meninggalkan Foshan menuju Hong Kong karena harus menuntut ilmu di negeri itu. Mungkin Ip Man sudah ditakdirkan menjadi bagian dari Wing Chun, bahkan saat berada jauh dari negeri China pun ia masih bertemu orang yang kemudian menjadi guru bela dirinya.

Setelah berusia 24 tahun, Ip Man harus kembali ke Foshan karena masa pendidikannya sudah berakhir. Ip Man memang tak pernah secara resmi menjadi guru Wing Chun. Ia bekerja sebagai polisi sambil tetap mengajarkan Wing Chun pada orang-orang di sekitarnya. Orang-orang inilah yang nantinya menjadi guru-guru Wing Chun yang terkenal dan mewarisi ilmu Ip Man yang mereka sebut guru besar mereka.

Munculnya dua film yang mengangkat kisah hidup Ip Man, sang legenda Wing Chun, memang membuat orang jadi mengidentikkan Donnie Yen dengan Ip Man, seperti orang mengidentikkan Wong Fei Hung dengan Jet Li. Ini saja sudah menjadi beban berat buat To Yu-Huang alias Dennis To. Ia harus mampu mengimbangi akting Donnie Yen kalau tak mau dianggap gagal memerankan Ip Man. Nyatanya di sinilah justru kegagalan prekuel yang diberi judul THE LEGEND IS BORN: IP MAN ini.

Masalahnya, Dennis To sepertinya 'berusaha terlalu keras' untuk menjiplak gaya Donnie Yen dan yang tertangkap justru adalah 'ketenangan' Donnie di depan kamera. Akibatnya, justru karakter Ip Man seolah kehilangan emosi.

Dengan plot yang sederhana, prekuel ini mencoba menggambarkan 'perkenalan pertama' Ip Man dengan Wing Chun dan bagaimana ia bisa menjadi salah satu guru besar Wing Chun yang disegani hingga kini. Dengan plot yang sederhana dan pemeran utama yang kurang pas membawakan karakter yang ia mainkan, yang tertinggal memang hanya serangkaian adegan perkelahian menggunakan ilmu bela diri Wing Chun. Hanya itu saja.Genre : Action
Release Date : June 24, 2010
Director : Herman Yau
Script : Erica Lee
Producer : Sin Kwok Lam
Distributor : Mei Ah Entertainment
Duration : -
Budget : -
Official Site : -


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'THE TWILIGHT SAGA: ECLIPSE', Ketika Pilihan Harus Dibuat

 http://www.kapanlagi.com/film/internasional/the-twilight-saga-eclipse-ketika-pilihan-harus-dibuat.html

 
 Walaupun untuk sementara permusuhan antara Edward Cullen (Robert Pattinson) dan Jacob Black (Taylor Lautner) dapat diredam namun masalah yang dihadapi Bella Swan (Kristen Stewart) sepertinya belum selesai. Masa sekolah hampir usai dan Bella harus segera membuat pilihan.


Permusuhan antara vampire dan wolfpack memang sudah berumur ratusan tahun dan tak bisa begitu saja diakhiri namun Bella juga tak mungkin memilih antara Edward dan Jacob. Bella sangat mencintai Edward namun ia juga tak ingin kehilangan Jacob sebagai seorang sahabat sementara dua pria dalam hidup Bella ini seolah tak bisa akur. Kalaupun ada yang membuat suasana jadi sedikit tenang hanyalah perjanjian wilayah antara kaum vampire dan wolfpack yang tetap dipegang sampai saat ini.

Di saat suasana sudah tak mengenakkan seperti ini, muncul masalah baru. Teror vampire kembali merebak. Victoria (Bryce Dallas Howard)0 membunuh beberapa penghuni kota Seattle dengan maksud membangun pasukan Newborns untuk memerangi keluarga Cullen dan wolfpack yang melindungi Bella. Perang dalam diri Bella sendiri juga semakin hari semakin berkecamuk. Ia harus segera membuat keputusan antara tetap menjadi manusia atau mengikuti Edward dan berubah menjadi vampire.

Ini bukan pertama kalinya sutradara David Slade berurusan dengan vampir. Sutradara ini sebelumnya juga mengerjakan film tentang makhluk penghisap darah ini meski dengan nuansa yang jauh berbeda. Kali ini David tak hanya membuat film vampir tapi menerjemahkan novel populer karya Stephenie Meyer ke dalam bentuk visual dan itu bukanlah pekerjaan mudah.


Dua film sebelumnya bukanlah karya David Slade dan sutradara ini harus membuat banyak kompromi. Di satu sisi ia harus bisa mengusung versi novelnya secara utuh agar para fans dari novel populer ini tak kecewa sementara di sisi lain ia juga punya kreativitas sebagai seorang sutradara. Masalah lain adalah bahwa ia tak bisa terlalu banyak mengubah tone dari dua bagian sebelumnya.

Jangan lewatkan:
Twilight Saga | Adegan Eclipse
Soundtrack Eclipse

Untungnya David Slade cukup piawai meramu berbagai persyaratan tadi dalam bagian keempat yang berjudul THE TWILIGHT SAGA: ECLIPSE. Beberapa style dari bagian kedua seperti pengambilan gambar dari udara dan penggunaan handheld camera yang membuat gambar jadi terasa lebih dinamis tetap dipertahankan sementara penggambaran kota Seattle yang sedang dilanda wabah vampir seolah penafsiran David Slade sendiri yang ia dapat dari pengalaman mengerjakan 30 DAYS OF NIGHT.


Timing pun terasa lebih baik dari bagian kedua yang terasa berjalan lambat meskipun tak bisa dipungkiri jika dialog antara para pemainnya masih tak jauh beda dengan dua film yang mendahuluinya. Tak bisa disalahkan memang karena film ini memang dibuat untuk dikonsumsi para teenager yang jelas tak menginginkan dialog yang terlalu berat. Dan karena bagian ketiga ini notabene adalah bagian yang paling banyak menelan biaya produksi, maka bisa dipastikan sajian visualnya pun jadi lebih bagus dari dua bagian sebelumnya.(kpl/roc)Genre : Drama
Release Date : June 30, 2010
Director : David Slade
Script : Melissa Rosenberg, Stephenie Meyer
Producer : Wyck Godfrey
Distributor : Summit Entertainment
Duration : -
Budget : US$70 million
Official Site : www.eclipsethemovie.com


 

         


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 HATI 2 DUNIA 1 CINTA

http://www.21cineplex.com/3-hati-2-dunia-1-cinta,movie,2321.htm

Seorang pemuda muslim. Seorang gadis katolik. Will they live happily ever after?

Rosid, pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Padahal peci—bagi Mansur—adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan

Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika. Berbeda lagi dengan Mansur. Ia berupaya menjinakkan Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata tega menipunya

Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid, sang penyair. Memang, cinta Rosid dan Delia begitu kuat, tapi sekuat itu juga tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan. Berhasilkah mereka bersatu dalam ikatan perkawinan? Memang nasib cinta tak ada seorang pun yang tahu

Jenis Film :
Drama
Produser :
Putut Widjanarko
Produksi :
Mizan Production
Homepage :
http://www.film3hati.com
Rating LSF :
Remaja (teenage)
Durasi :
100

Cast & Crew
Pemain :
Reza Rahadian
Laura Basuki
Arumi Bachsin
Ira Wibowo
Robby Tumewu
Henidar Amroe
Rasyid Karim
Zainal Abidin Domba
Jay Wijayanto
Sutradara :
Benni Setiawan
Penulis :
Benni Setiawan


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'PREDATORS', Saat Pemburu Jadi Yang Diburu

http://www.lintasberita.com/go/1014315

Pemain: Adrien Brody, Topher Grace, Alice Braga, Laurence Fishburne, Danny Trejo, Walton Goggins, Oleg Taktarov, Mahershalalhashbaz Ali, Louis Ozawa Changchien

 Royce (Adrien Brody) adalah seorang pemburu. Sebagai seorang serdadu bayaran, belas kasihan adalah kata yang tak pernah ada dalam kamus Royce. Semakin tinggi kemampuan untuk bertahan hidup maka semakin tinggi pula kemungkinan untuk selamat. Tapi dalam kasus kali ini, Royce terpaksa harus mengubah pola pikirnya atau ia tak akan pernah selamat dari tempat asing yang kini jadi medan pertempurannya ini. Royce adalah salah satu dari delapan orang yang diculik oleh Predator dan ditempatkan di sebuah planet dengan tujuan menjadi permainan buat bangsa alien yang dikenal sebagai Predator ini. Tujuh dari delapan orang ini adalah prajurit tangguh, mulai dari bandar narkoba, anggota Yakuza sampai pembunuh bayaran sementara salah satu dari mereka adalah seorang dokter yang jadi buronan FBI karena diduga telah membunuh beberapa orang.
Royce harus bisa menyatukan ketujuh orang ini untuk bisa selamat dari buruan para Predator. Di dalam perjalanan, Royce bertemu Noland (Laurence Fishburne) yang ternyata adalah salah satu orang yang diculik Predator bertahun-tahun yang lalu. Dari Noland Royce tahu kalau sebenarnya mereka hanyalah permainan buat para Predator ini dan tak banyak orang yang berhasil selamat dari buruan Predator ini.


Waktu PREDATOR muncul di tahun 1987 lalu, film ini seketika jadi pembicaraan di mana-mana. Sejak itu berbagai adaptasi dibuat termasuk dalam bentuk komik dan spin-off dari versi aslinya yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger. Hampir semua adaptasi ini bisa dibilang 'gagal' meski untuk kalangan tertentu, Predator tetaplah legenda yang tak akan mati. Kini, 23 tahun dari bagian pertamanya, muncul PREDATORS yang disutradarai oleh Nimród Antal.

Buat yang sempat jadi penikmat bagian pertama, film laga yang satu ini bisa dijadikan sarana untuk sekedar bernostalgia sementara buat yang tak tahu menahu soal bagian pertama juga tak akan terlalu jadi masalah karena seolah tak ada kaitan sama sekali antara film ini dengan bagian pertamanya. Kabarnya naskah film ini sendiri sebenarnya sudah berumur cukup tua. Ide film ini sebenarnya sudah muncul di benak Robert Rodriguez di tahun 1994 lalu atau kurang lebih empat tahun setelah dilepasnya PREDATOR 2.


Kini ide lama itu dibangkitkan lagi lewat naskah yang dikerjakan oleh Michael Finch dan Alex Litvak sementara Robert Rodriguez yang menyutradarai film pertama malah memilih menjabat sebagai produser saja. Hasilnya cukup memuaskan, terutama karena casting yang lumayan membantu. Meski tak semua pemeran bermain memuaskan, paling tidak Adrien Brody dan Alice Braga terlihat paling bersinar di antara pemeran lain.

Didukung dengan visualisasi yang realistis, pas sudah film ini dijadikan hiburan akhir pekan yang tak terlalu menuntut pemikiran terlalu berat. Jangan menuntut penokohan yang sempurna karena para karakter yang dimunculkan di sini seolah memang hanya karakter dua dimensi saja. Jangan juga menuntut alur cerita yang memukau karena bukan itu tujuan dibuatnya film ini.(kpl/roc)Genre : Action
Release Date : July 9, 2010
Director : Nimród Antal
Script : Michael Finch, Alex Litvak
Producer : Robert Rodriguez, Elizabeth Avellan
Distributor : 20th Century Fox
Duration : -
Budget : US$45 million
Official Site : www.predators-movie.com


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I KNOW WHAT YOU DID ON FACEBOOK

http://www.21cineplex.com/i-know-what-you-did-on-facebook,movie,2330.htm
 


  Semua bergumul di facebook.
Harapan, pelarian, kerinduan, balas dendam.
Adakah facebook menjadi jalan konkrit ketika sebenarnya ada sesuatu yang riil yang bisa diandalkan dalam hubungan antar manusia
yakni sentuhan nyata dan perasaan....

Luna gelisah. Bimbang. Ia sudah harus menikah atas permintaan ibunya. Celakanya ia dirundung keraguan yang hebat pada kekasih yang sudah tiga tahun pacaran dengannya. Sang kekasih, Reno, makin memperlihatkan perbedaan sikap yang sangat mengganggu Luna. Reno, mahasiswa yang slebor, semau gue, eksentrik dan terkesan sarkartis. Sementara Luna dengan keanggunan dan kesantunannya seperti bumi dan langit dengan Reno. Luna yang sudah lulus dan punya karier bagus, mulai menimbang-nimbang, sepertinya dia tak berjodoh dengan Reno.

Dalam kebimbangannya, Luna bertemu Via, teman SMP yang juga punya problem sama dengan Luna. Bedanya, Via yang atraktif dan cuek merasa bosan dengan kekasihnya, Hedi, yang konservatif, pendiam dan seperti tidak punya ‘jiwa’. Secara spontan Via mengajak Luna melakukan sebuah ide gila: ia mengajak Luna untuk saling menggoda kekasih masing-masing lewat facebook. Luna mengakrabi Hedi, dan Via ‘pedekate’ dengan Reno.

Kisah Luna & Reno diwarnai dua kisah lain. Doni, kakak Reno, seorang gay yang belum berani mengungkapkan jati dirinya ke permukaan. Ia jatuh cinta pada Erik, rekan kerjanya. Tapi Erik menunjukkan sikap angkuh dan antipati pada Doni. Di facebook, Doni membuat account samaran dengan nama ‘Mr. Banana’. Ia berhubungan sangat dekat dengan pemilik account yang menamakan diri ‘Monkey’. Keduanya sangat mesra di facebook. Keduanya tak malu-malu menampakkan diri sebagai gay. Doni yang sudah depresi tak mendapatkan cinta Erik akhirnya mengakui blak-blakan pada ‘Monkey’ jati dirinya.

Kisah kedua, Marlene, kakak Luna, istri baik hati, penurut, tapi kesepian dan kenyang diacuhkan suaminya, Aryo. Suatu hari Luna memperkenalkan Marlene pada facebook, sebuah ‘kendaraan’ yang akhirnya membawa Marlene pada dunia yang mengejutkannya. Dunia yang membawa kehangatan lewat komunikasi intensif dengan seorang cowok muda. Si cowok yang bernama Jodi itu, dengan telak berhasil menerbangkan Marlene lewat komunikasi erotis yang sangat menggoda. Marlene terkesima dan terbius dengan sentuhan baru itu. Ia tak pernah tahu, sesungguhnya Jodi adalah wujud lain dari seorang psikopat yang tak percaya diri

Bagaimana kisah selanjutnya? Film yang akan diputar serentak di bioskop tanggal 15 Juli 2010 ini memang patut untuk disimak. Selain menampilkan bintang-bintang yang berkualitas, cerita yang dibangun juga sangat menarik, apalagi di besut oleh sutradara Awi Suryadi yang banyak melahirkan film-film bermutu seperti Asmara Dua Diana, Selendang Rocker, Gua Kapok Jatuh Cinta, Cintaku Selamanya, Claudia/Jasmine dan Sumpah Pocong di Sekolah

Jenis Film :
Drama/comedy/romance
Produser :
Shankar Rs. B.sc.
Produksi :
Digital Film Maker & Sisterbros Nationtainment
Rating LSF :
Remaja (teenage)
Durasi :
90

Cast & Crew
Pemain :
Fanny Fabriana
Edo Borne
Kimi Jayanti
Fikri Ramdhan
Restu Sinaga
Imelda Therinne
Agastia Kandou
Yama Carlos
Sutradara :
Awi Suryadi
Penulis :
Awi Suryadi & Alberthine Endah


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

RESENSI FILM: INCEPTION - KARYA BESAR TERBARU NOLAN PERKUAT POSISINYA DI JEJERAN SUTRADARA KELAS ATAS

http://www.epochtimes.co.id/entertainment.php?id=176


(Epochtimes.co.id)

Sedikit seperti The Matrix sebelumnya, Inception merupakan jahanam langka: film yang menggabungkan banyak unsur dari media lain untuk memberikan sesuatu yang terasa segar dan asli. Di situlah di mana kesamaan terhadap akhir riwayat Wachowskis meskipun, karena ide Nolan sesungguhnya adalah filmnya sendiri.

Kenyataannya mekanika plot Inception diselubungi misteri yang membuat aku benci untuk mengungkapkan terlalu banyak di sini. Apa yang akan kukatakan adalah bahwa inti film “pikiran Anda adalah TKP” memberitahu segala sesuatu yang perlu Anda ketahui, namun benar-benar tidak mengatakan apa-apa sampai Anda selesai menonton film.

Di sini Leonardo DiCaprio (dalam penampilan apiknya yang layak mendapat penghargaan setelah Shutter Island) berperan sebagai Dom Cobb, pencuri terampil dan pakar ekstraksi: seni mencuri rahasia berharga dalam alam bawah sadar alias mimpi. Keterampilannya telah menjadikan dia orang yang diburu, selalu dalam pelarian dan mencari pegangan. Diberikan sebuah tawaran menarik oleh pengusaha besar Saito (Ken Watanbe), Cobb ditugaskan dengan misi mustahil yang, jika dilaksanakan, bisa membuat kesulitannya pergi. Misi tersebut adalah Inception (memasukkan sebuah gagasan dengan sukses ke dalam pikiran seseorang). Waktunya untuk mengumpulkan tim.

Film ini dihuni oleh sebuah tim internasional mengesankan yang memerankan berbagai fungsi, yang perlu Anda simak ketika menonton film ini. Ada Watanabe [yang sudah disebutkan di atas] sebagai Sang Wisatawan, Joseph Gordon-Levitt sebagai Sang Arsitek (jangan khawatir tidak ada wafel metafisik yang akan bertahan di sini), Tom Hardy sebagai Sang pemalsu, Cillian Murphy sebagai Sang Penanda, Dileep Rao sebagai Ahli Kimia, Marion Cotillard sebagai Sang Pelindung dan Michael Caine sebagai Si Pemikat yang Beruntung, masing-masing dan setiap orang memerankan fungsinya dengan Leo yang selalu tampil mengesankan. Jika ada satu hal yang Nolan tahu, adalah bagaimana menampilkan keluar talenta para aktornya.

Nolan cukup berhasil menggabungkan bersama cerita yang mengasah pikiran dan menantang otak dengan banyaknya cuplikan aksi untuk menciptakan hal yang paling dekat ke bentuk representasi sempurna mata hatinya. Dengan kata lain ini adalah film yang menarik pada taraf tertentu bagi kita semua: menantang konsep-konsep intelektual, misteri klasik, ayat-ayat ilmiah, motivasi karakter melodramatis, jawaban yang cerdas dan aksi besar yang terjadi – terutama di saat adegan memasuki “empat lapisan mimpi” – benar-benar luar biasa! Dengan kata lain itu adalah keajaiban film yang jarang menghiasi layar lebar.

Pengaruh Inception ditampilkan semuanya untuk dilihat. Dari kejahatan mata-mata dunia Bondian; ke struktur naratif “akhir-adalah-awal-adalah-akhir” yang disukai J.J. Abrams, hingga rumus pencurian film Heat yang juga terdapat unsur The Dark Knight; ke dunia impian nyata The Matrix; ke intrik cerita misterius Lost; hingga film scifi yang penuh aksi kejam Push. Jika ada perwujudan sempurna dari “tidak ada cerita baru untuk diceritakan, hanyalah cara-cara baru untuk mengisahkannya” inilah dia.

Jadi apa itu Inception? Inception adalah menanamkan ide Anda sendiri di pusat otak seseorang sehingga mereka percaya itu adalah milik mereka di tempat pertama. Sama seperti Nolan yang terus membuat kita percaya bahwa film yang dipilihnya benar-benar persis jenis film yang ingin kita lihat sekarang. Ia adalah seorang yang memiliki bakat luar biasa yang terus mengeluarkan karya besar demi karya besar, benar-benar menandai dirinya sebagai pembuat film terkemuka di planet ini, juga patut diganjar dengan julukan Kubrick-meets-Mann yang saya pilih sebagai rasa hormat padanya. (James Carroll/The Epoch Times/val)


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi KILLERS

http://www.infospesial.com/review/movie/killers.htm


Terbalik dengan judulnya, film ini lebih seperti drama romantis dengan bumbu laga. Jalan cerita yang begitu-begitu lagi menekankan pada satu hal, pesona Aston Kutcher yang tidak terelakkan.

Killers dibuka dengan seorang wanita bernama Jen Kornfeldt (Katherine Heigl) yang patah hati setelah kekasihnya meninggalkan dirinya untuk orang lain. Orangtua Jen yang peduli dengan kesedihan anaknya membawa Jen pergi berlibur ke Kawasan Perancis, Nice.

Perancis, jaminan mutu kota yang menebarkan semerbak asmara disetiap sudut. Pun saat Jen berdiri di sudut lift hotel, dan pintu membuka. Didepan pintu itu berdiri Spencer Aimes (Ashton Kutcher) yang memamerkan tubuh atletis dan kulit kecokelatan. Spencer terlalu indah untuk disia-siakan, undangan makan malam segera melayang.

Cinta mampu mengubah segalanya. Termasuk Spencer yang berprofesi sebagai agen rahasia Negara-yang lebih tepat disebut pembunuh profesional- tiba-tiba menginginkan kehidupan normal bersama Jen. Berpacaran, menikah, dan seterusnya.

Sebagai agen rahasia yang desersi, Spencer adalah target yang harus dilenyapkan. Kepalanya bernilai 20 juta dolar AS. Rupanya AS benar-benar dilanda krisis, hingga setiap orang bernafsu untuk mendapatkan Spencer.

Tepat tiga tahun pernikahan Jen dan Spencer, teman, sahabat, tetangga mereka mulai membuka kedok mereka sebagai pemburu hadiah. Mereka berlomba-lomba membunuh Spencer.

Intrik terjadi karena Jen tidak pernah mengetahui masa lalu suaminya. Sayang akting Katherine Heighl terasa tanggung. Ia belum berhasil menampilkan ekspresi terkejut, panik, ketakutan, saat melihat suaminya berkelahi sengit dengan musuh, ditembaki dengan senapan otomatis, atau menghadapi mayat dalam kondisi menggenaskan.

Akhir cerita juga dikemas terlalu cepat. Seketika desingan peluru berakhir dengan cara kekeluargaan. Konklusi yang kontradiktif.

Secara keseluruhan, Killers adalah film dengan jalan cerita klasik, romantika manis berbalut konflik kepercayaan. Tidak ada eksplorasi sehingga penonton tidak sulit menebak jalan cerita.

Bagaimanapun, kehadiran Aston Kutcher cukup berhasil menyelamatkan film dengan plot datar ini. Film ini dapat menjadi referensi untuk menghabiskan waktu luang dengan santai dan menikmati maskulinitas Kutcher.(astaga/21cineplex)
Pemain : Katherine Heigl , Ashton Kutcher , Tom Selleck , Catherine O'hara , Katheryn Winnick , Kevin Sussman , Lisa Ann Walter
Sutradara : Robert Luketic
Penulis : Bob Derosa and T.m. Griffin


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bedtime Stories

  http://www.busa.000page.com/2009/08/bedtime-stories/

Pemain: Adam Sandler, Keri Russell, Guy Pearce, Teresa Palmer, Courteney Cox, Lucy Lawless, Russell Brand, Richard Griffiths, Aisha Tyler, Jonathan Pryce.

Skeeter Bronson (Adam Sandler) mungkin bukan termasuk contoh orang yang sukses. Pekerjaannya sebagai teknisi di sebuah hotel tak terlalu menjanjikan masa depan buat Skeeter. Namun semuanya tiba-tiba saja berubah saat Skeeter menemukan satu bakat ‘unik’ yang dimilikinya.

Tanpa disadari, semua cerita yang dibacakan Skeeter untuk kedua keponakannya tiba-tiba secara ajaib menjadi kenyataan. Skeeter yang ‘membaca’ peluang emas ini kemudian mengarang-ngarang cerita dengan maksud mengambil keuntungan dari bakat anehnya ini. Skeeter bermaksud mengambil alih posisi Kendall (Guy Pearce) sebagai manajer hotel.

Sayangnya, ‘campur tangan’ kedua keponakannya mengubah rencana menuju kesuksesan ini menjadi malapetaka yang tak terbayangkan. Kini Skeeter harus berusaha keras untuk ‘memperbaiki’ semua kerusakan yang secara tak langsung telah ia lakukan.

Situs Resmi: Klik Disini | Sumber: Klik Disini | Ukuran: 399.28 mb | Download Film: Klik Disini.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'THE EXPENDABLES', Pasukan Tangguh Tak Terkalahkan

http://www.lintasberita.com/go/982687

Pemain: Sylvester Stallone, Jason Statham, Jet Li, Dolph Lundgren, Randy Couture, Terry Crews, Eric Roberts, Steve Austin, Mickey Rourke, Bruce Willis, Arnold Schwarzenegger


Buat Barney Ross (Sylvester Stallone), Lee Christmas (Jason Statham), Yin Yang (Jet Li), Gunnar Jensen (Dolph Lundgren), Hale Caesar (Terry Crews), dan Toll Road (Randy Couture) misi berbahaya bukanlah pekerjaan baru. Mereka adalah tim serdadu bayaran yang telah melanglang buana mengerjakan tugas yang tak mungkin dilakukan pemerintah.

Saat muncul tawaran untuk melakukan sebuah misi di Vilena, Barney, sang pemimpin, mengira bahwa ini adalah misi biasa. Misi ini sebenarnya ditawarkan pada Trench (Arnold Schwarzenegger) namun karena Trench punya agenda lain, Mr Church (Bruce Willis) memberikan misi ini pada Barney dan timnya. Misinya sederhana, Barney dan timnya hanya harus menggulingkan kekuasaan Jenderal Garza (David Zayas), sang diktator brutal. Karena tak lagi percaya pada Gunnar, Barney terpaksa memberhentikan Gunnar.


Dalam menjalankan misi ini Barney akan dipandu oleh Sandra (Gisele Itié) yang ternyata adalah putri Jenderal Garza yang tak setuju pada tindakan ayahnya. Sayangnya misi ini jadi rumit karena Garza ternyata mendapat dukungan dari agen CIA bernama James Munroe (Eric Roberts). Saat misi jadi berantakan dan Sandra tertangkap Barney tak punya pilihan untuk lari namun di saat yang sama Barney juga merasa bersalah telah meninggalkan Sandra, terutama saat Tool (Mickey Rourke) mengungkapkan kisah pribadinya saat di Bosnia.

Tak ingin didera perasaan bersalah, Barney memutuskan kembali untuk menyelamatkan Sandra. Agaknya para anggota Barney tak mau membiarkan atasan mereka kembali sendiri dan dimulailah misi penyelamatan yang bukan hanya berbahaya namun berisiko gagal total. Apalagi ternyata ada pembelot di dalam tim Barney.


Sekelumit kisah di atas jelas sudah akrab di telinga para penggemar film laga. Kisah yang sama juga ditawarkan banyak film sebelumnya, termasuk THE LOSERS yang baru saja kita nikmati. Kalau kisah bisa disebut biasa-biasa saja, lantas apa kekuatan THE EXPENDABLES ini? Jawabnya jelas para pemainnya. Ini adalah film laga all stars! Sayangnya, hanya itu yang ditawarkan film besutan Sylvester Stallone ini.

Tanpa casting berkilau seperti ini, bisa jadi THE EXPENDABLES hanya akan berakhir seperti kebanyakan film laga yang dibuat straight ti DVD. Dengan skenario yang bisa dibilang generik, plus pembentukan karakter yang kurang dalam membuat film ini memang murni jadi suguhan buat mata. Stallone pun seolah berusaha memberikan porsi yang sama besar untuk semua bintang walaupun Arnold Schwarzenegger dan Bruce Willis hanya kebagian peran cameo saja.


Soal akting, ini memang film Stallone tapi kalau mau jujur, sebenarnya malah Statham yang terlihat lebih bersinar diikuti oleh karakter Lundgren, Jet Li, dan Rourke. Selebihnya terasa biasa-biasa saja. Namun karena ini memang film laga, jadi sepertinya semua pertimbangan di atas bisa dikesampingkan. Selama banyak darah berceceran, bom meledak, mayat bergelimpangan, dan para jagoan yang saling hajar, penonton pasti sudah puas.(kpl/roc)Genre : Action
Release Date : August 13, 2010
Director : Sylvester Stallone
Script : Dave Callaham, Sylvester Stallone
Producer : Avi Lerner, Kevin King Templeton, John Thompson, Robert Earl
Distributor : Lionsgate
Duration : -
Budget : US$80 million
Official Site : www.expendablesthemovie.com


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi CATS & DOGS: THE REVENGE OF KITTY GALORE

http://www.lintasberita.com/go/982687


 Pemain: Chris O'Donnell, Jack McBrayer, Paul Rodriguez, Roger Moore
 Tak ada yang tahu sejak kapan kucing dan anjing bermusuhan namun hingga kini dua binatang yang sering jadi binatang kesayangan manusia ini selalu saling bermusuhan. Meski permusuhan ini sudah berlangsung berabad-abad namun selalu ada kondisi saat dua musuh besar ini harus saling mengesampingkan ego mereka demi tujuan yang lebih besar.

Bangsa anjing dan bangsa kucing terpaksa harus bekerja sama karena kelangsungan hidup mereka semua akan sangat tergantung dari hasil kerja sama ini. Kabar bahwa Kitty Galore (Bette Midler), seekor kucing mantan agen rahasia MEOWS, berencana untuk menundukkan bangsa anjing sekaligus juga menguasai bangsa kucing dan ini jelas membuat para anjing dan kucing ketakutan.

Mereka tahu kalau Kitty Galore tak pernah main-main. Mereka tahu kalau rencana Kitty Galore ini berhasil maka seluruh dunia akan terancam termasuk manusia dan segala hewan yang ada di dalamnya. Tak ada pilihan lain. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kucing dan anjing harus bahu membahu mencari cara untuk menggagalkan misi maut Kitty Galore ini.

Beberapa tahun yang lalu, muncul tendensi untuk membuat film-film tentang binatang yang bisa berbicara dan saling berkomunikasi layaknya manusia. Mungkin saat itu teknologi yang memungkinkan mulut para aktor binatang ini bergerak mengikuti mimik sang pengisi suara adalah sesuatu yang sangat mengagumkan. Sayangnya untuk menyajikan tontonan yang sama di era sekarang sepertinya sudah tak relevan lagi.

CATS & DOGS: THE REVENGE OF KITTY GALORE ini adalah sekuel dari film CATS & DOGS yang dirilis tahun 2001 lalu. Dan hasilnya memang tak terlalu memuaskan, setidaknya tak seperti bagian pertamanya. Dari dana sebesar US$85 juta yang dikucurkan, film ini baru mampu mengumpulkan sekitar US$62 juta saja padahal film ini sudah diedarkan sejak 30 Juli lalu.

Sepertinya ide membuat binatang bisa berbicara memang sudah tak relevan lagi, bahkan bumbu format 3D yang diprediksi bakal mengangkat pamor film ini pun seolah tak berdampak banyak. Nyatanya film ini memang tak memberikan banyak. Selain naskah yang cenderung generik, dialog yang sebenarnya ditujukan buat memancing tawa pun sepertinya tak terlalu mempan lagi. Akibatnya, sebagian besar talent seperti Bette Midler, Christina Applegate, Neil Patrick Harris, dan Nick Nolte pun serasa sia-sia.(kpl/roc)Genre : Comedy
Release Date : July 30, 2010
Director : Brad Peyton
Script : Ron J. Friedman, Steve Bencich, John Requa, Glenn Ficarra
Producer : Polly Cohen, Andrew Lazar, Greg Michael, Brent O'Connor
Distributor : Warner Bros.
Duration : -
Budget : US$150 million
Official Site : catsanddogsmovie.warnerbros.com


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi up

http://www.busa.000page.com/2009/08/up/
 Pemain: Edward Asner, Christopher Plummer, John Ratzenberger, Jordan Nagai.


Seumur hidup, Carl Fredricksen (Edward Asner) selalu memimpikan sebuah petualangan besar. Ia selalu ingin menjelajahi daerah-daerah baru dan pergi berkeliling dunia. Sayangnya hingga ia berusia 78 tahun, semua itu hanya sekedar impian saja dan tak pernah jadi kenyataan.

Setelah istrinya meninggal, Carl mendapat masalah baru. Rumahnya akan digusur dan ia terancam berakhir di panti jompo. Merasa tak ada lagi yang bisa menghalanginya melakukan petualangan seperti yang ia impikan, Carl pun bertekad membawa rumahnya pergi mengelilingi dunia. Untuk mencapai tujuannya, Carl mengikatkan ribuan balon ke rumahnya dan menjadikan seluruh rumahnya sebuah balon terbang.

Celakanya, ada satu yang tak ia perhitungkan sebelumnya. Tanpa ia sadari, ternyata Russell (Jordan Nagai), anak berusia delapan tahun yang punya rasa ingin tahu berlebihan, ternyata ikut terbawa dalam perjalanan. Akhirnya, mau tak mau Carl harus membawa pergi Russell juga dan berharap bahwa mereka tak akan terlibat masalah besar karena ulah Russell ini.

Jenis Film :
Animation - Semua Umur (general)
Produser :
Jonas Rivera
Produksi :
Pixar Animation/walt Disney Pictures
Homepage :
http://disney.go.com/disneypictures/up/
Durasi :
96

Cast & Crew
Pemain :
Edward Asner
Christopher Plummer
Jordan Nagai
Bob Peterson
Delroy Lindo
Sutradara :
Pete Docter
Penulis :
Bob Peterson
Pete Docter


Situs Resmi: Klik Disini | Sumber: Klik Disini | Ukuran: 231.01 mb | Download Film: Klik Disini.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Toy Story 3 - Walt Disney Pictures

  http://www.lintasberita.com/go/1139809

Story
Tahun demi tahun berlalu, Andy (John Morris) kini telah bertambah dewasa dan akan segera duduk di bangku kuliah. Maka wajar halnya apabila ia sudah tidak lagi menghabiskan waktunya bersama dengan mainan-mainan masa kecilnya. Hal tersebut jelas menjadi suatu kekhawatiran bagi Woody (Tom Hanks), Buzz Lightyear (Tim Allen) dan sejumlah mainan Andy lainnya. Oleh karena itu, mereka pun berupaya mencari cara agar Andy kembali mau memberikan perhatiannya. Sayangnya, rencana yang sudah mereka persiapkan tampaknya tidak dapat membuahkan hasil, hingga hari yang mereka takutkan pada akhirnya pun tiba.



Pada awalnya, Andy berniat untuk menyimpan mainan-mainan masa kecilnya di loteng, terkecuali Woody yang rencananya akan ia bawa. Sialnya, karena suatu kesalahpahaman, ibu Andy mengira bahwa kantong yang berisi Buzz dan kawan-kawan adalah kantong sampah. Ia pun bermaksud membuangnya untuk diangkut oleh truk pengangkut sampah. Melihat hal itu, tentu saja Woody tidak bisa tinggal diam. Tanpa pikir panjang, si koboi segera bergerak untuk menolong teman-temannya.



Ternyata, bukan perkara yang sulit bagi Buzz dan yang lain untuk bisa lolos. Mereka berhasil meloloskan diri sebelum Woody datang untuk menyelamatkan mereka. Mereka yang menganggap bahwa Andy sudah tidak lagi peduli terhadap mereka lalu memutuskan untuk minggat ke tempat penitipan anak Sunnyside. Usaha Woody membujuk mereka untuk tetap tinggal pun gagal, sebagaimana Jessie (Joan Cussack) yang beranggapan bahwa para mainan berhak untuk menentukan nasibnya masing-masing. Dan menurutnya, disumbangkan bagi anak-anak yang masih banyak bermain dengan mainan adalah pilihan yang paling tepat.



Sesampainya di Sunnyside, mereka diperlihatkan dengan suasana yang tampaknya adalah surga bagi para mainan. Tempat yang menyenangkan dan masih dimainkan oleh anak-anak, hal-hal itu semakin membuat mereka yakin bahwa keputusan mereka untuk datang ke tempat tersebut tidaklah salah. Belum lagi, mereka juga disambut dengan ramah oleh Lots-o’-Huggin’ Bear (Ned Beatty), pemimpin dari para mainan yang tinggal di tempat tersebut. Woody yang tidak ingin teman-temannya meninggalkan Andy begitu saja pun terus membujuk mereka untuk kembali. Akan tetapi, Jessie dan para mainan yang bersikeras tetap di tempat tersebut malah balik membujuk Woody untuk ikut bersama mereka. Woody yang setia jelas menolak dan mengajak Buzz pergi. Tetapi sahabatnya sendiri menganggap bahwa akan lebih baik baginya untuk bersama yang lain. Dengan berat hati, Woody lalu meninggalkan teman-teman yang telah ia kenal sejak lama. Apakah persahabatan Woody dan teman-temannya akan berakhir hanya sampai disitu? Saksikan langsung kelanjutan ceritanya di bioskop mulai 17 Juni 2010.




Overall

Setelah satu dekade berlalu, akhirnya para penggemar kisah mainan-mainan yang hidup ini dapat kembali menyaksikan kelanjutan ceritanya dalam Toy Story 3. Dan lebihnya, kisah Woody, Buzz dan para mainan ini kini telah disajikan dengan menggunakan dukungan teknologi 3D yang tepat untuk saat ini. Namun, nilai lebih tampaknya tidak hanya terletak pada dukungan visualisasi yang mengikuti perkembangan jaman dan juga hadirnya sejumlah karakter baru yang ada. Bagaimana cerita ini dibawakan pada kali ini adalah apa yang saya rasa membuat film ini terasa begitu menarik. Pastinya banyak dari antara para penikmat film yang telah mengikuti Toy Story sejak kisahnya berawal pada tahun 1995, dan berta



Nilai persahabatan dan imajinasi akan mainan yang dapat hidup telah diperoleh para penontonnya pada waktu itu. Kini, seiring dengan usia yang semakin bertambah, kita pun diajak untuk ikut merasakan perkembangannya melalui pembawaan karakter Andy yang sudah dewasa. Sebagian besar di antara kita semua tentu tahu seperti apa rasanya menjadi Andy, yang kita tahu betul sangat menyayangi semua mainannya sewaktu masih kecil dan mulai melupakannya ketika ia beranjak dewasa. Hal ini merupakan sebuah nilai yang menjadi pesan dalam film ini, nilai yang telah mengalami pendewasaan apabila dibandingkan dengan nilai-nilai yang ada pada kedua film pendahulunya.



Cerita kembali dibawakan dengan sangat baik, dengan pembawaan tiap-tiap karakter secara emosional yang semakin melengkapi tersampaikannya pesan moral, benar-benar membuat film ini terasa begitu menghibur dan dapat dinikmati oleh semua kalangan, baik bagi anak-anak yang baru menyaksikannya maupun bagi kalangan dewasa yang telah lebih dulu mengikuti sejak awal kisahnya. Karakter Woody dan Buzz yang kembali dihidupkan oleh Tom Hanks dan Tim Allen lagi-lagi ikut memberikan kesan tersendiri bagi mereka yang sudah mendengarkannya sejak film pertama, betapa suara keduanya terdengar begitu melekat pada imej kedua karakter unik ciptaan studio animasi Pixar tersebut. Lantunan musik “You’ve Got a Friend in Me” yang sudah terkesan sangat kental pada film-filmnya juga akan kembali bisa para penikmat film temukan di filmnya yang ketiga ini, bahkan ditambah dengan versi Spanyol-nya.



Singkat kata saja, film ini akan sangat menghibur untuk disaksikan bersama-sama. Penikmat film yang sudah lama mengenal film ini tentu akan menikmati bagaimana film ini dibawakan dengan begitu menyentuh serta mengharukan, sedangkan bagi anak-anak yang hanya ingin sekedar menikmati film dalam bentuk animasi pastinya juga akan sangat menikmati adegan-adegan yang lucu sambil diajak belajar untuk menghargai mainan-mainan yang mereka punya. Selain dari filmnya sendiri, kisah yang juga tidak kalah menarik untuk disaksikan bisa para penikmat film dapatkan pada bagian awal pertunjukan film ini. Seperti biasanya, Pixar kembali menambahkan film pendek sebelum film yang sebenarnya dimulai. Kali ini dengan judul Day & Night, film ini disajikan dalam tampilan animasi yang merupakan perpaduan visualisasi 2D dan 3D. Akhir kata, selamat menyaksikan. To infinity... and beyond!! (LYR)




Directed by Lee Unkrich
Produced by Darla K. Anderson
John Lasseter
Nicole Paradis Grindl
Starring Tom Hanks
Tim Allen
Joan Cusack
Ned Beatty
Don Rickles
Michael Keaton
Studio Pixar Animation Studios
Distributed by Walt Disney Pictures
Release date June 17, 2010 (Indonesia)
Running time 103 minutes

Sumber.

Di buat oleh Yusuf muttaqin


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resensi Up in the Air – Traveling and Connecting

  Durasi : 2 jam 4 menit 52 detik
Genre : Drama-Komedi
Pemain : George Clooney, Vera Farmiga, Anna Kendrick
Sutradara : Jason Reitman
Resensi : Emil Yaditya

"Things you probably hate about travelling –the recycled air, the artificial lighting, the digital juice dispensers, the cheap sushi– are reminders that I'm home."


Film hasil karya Jason Reitman, seorang sutradara yang pernah pernah berhasil menyutradarai beberapa film indie seperti Thank You for Smoking dan Juno. Kali ini ia pun kembali berhasil membuat sebuah film dengan tema unik bergaya klasik-konservatif, Up in the Air, yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Walter Kim. Di dalam film ini, Jason Reitman menggandeng aktor papan atas, George Clooney, yang sudah semakin tua tapi tetap saja masih sedap dipandang mata, elegan, berwibawa dan berkharisma. Kehadiran Vera Varmiga, Anna Kendrick, dan Jason Bateman semakin menyemarakkan film ini sehingga terkesan mewah.


Film ini menceritakan kisah Ryan Bingham (George Clooney), seorang karyawan dari perusahaan konsultan ternama di Amerika Serikat. Reputasinya terkenal sebagai pakar pemutus hubungan kerja sebuah perusahaan kepada para karyawannya. Ryan merupakan seorang tokoh yang kredibel dan menawan. Perasaan emosi disertai dengan tingkat profesionalitas tinggi membuatnya tak pernah ragu untuk mengambil keputusan akhir kepada karyawan yang akan dipecatnya. Ketegasan dan sikap tanpa komprominya tersebut menjadikan Ryan selalu dipercaya perusahaannya selama bertahun-tahun untuk menyelesaikan konflik antara perusahaan dan karyawan yang telah menjadi klien perusahaan tempat ia bernaung.


Ryan juga bisa dibilang seorang yang nomaden, hidup berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lain. Di saat orang lain merindukan rumah saat sedang tugas ke luar kota, Ryan malah merasa waktu di rumah adalah saat yang paling menderita. Ia lebih menikmati hidupnya di udara, suasana lounge airport, hotel mahal, member card dari banyak tempat, yang memberikannya keleluasaan untuk menyela antrian orang lain, dll. Hidup tanpa seorang pendamping di usia yang tak lagi bisa dibilang muda serta jauh dari lingkungan keluarga, membuat Ryan selalu mencari jalan keluar melalui pesta berbau glamor, minuman beralkohol, bepergian sejauh 10 juta mil dan mencari teman kencan wanita panggilan.
Ia juga berperan sebagai seorang motivator yang cukup lihai dengan tema 'Unpacking Your Backpack'. Namun, kehidupan yang ia nikmati selama ini hampir berubah ketika kantornya mendapatkan usulan dari seorang karyawan baru bernama Natalie Keener (Anna Kendrick), seorang gadis ambisius berumur 23 tahun asal Dallas. Natalie mengueusulkan untuk menyusut anggaran pengeluaran kantor dengan cara memecat karyawan melalui video call yang menggunakan koneksi internet.


Sudah pasti ini menjadi mimpi buruk bagi seorang Ryan Bingham yang memang sering melakukan hal tersebut. Belum lagi ketika ia bertemu dengan Alex Goran (Vera Varmiga) yang berhasil membuatnya jatuh hati tetapi tetap mampu mengondisikan keadaan sebagai seorang profesional di bidangnya.


Saya secara pribadi meyukai Up in the Air karena dialog-dialog yang ditampilkan berbobot, terkadang lucu sekaligus sangat cerdas. Sepanjang pemutaran film ini, saya tidak merasa bosan sama sekali dikarenakan adanya script cerita yang baik. Benang merah yang dapat ditarik dari film ini adalah tentang kehidupan. Memang terdengar praktis, tapi penuh dengan kerumitan dan konsekuensi. Menurut saya, Up in the Air mengangkat sebuah tema yang dekat dengan apa yang kita alami dan juga banyak menyelipkan pelajaran yang bisa dipetik dalam hidup. Deretan para pemainnya pun juga patut dipuji. George Clooney berakting santai dan nyaris tanpa cela. Vera Varmiga tampil baik dan menggoda, sangat cocok dengan karakter ambisius yang ia lakoni. Hal yang paling membuat saya terkesima adalah akting kebiasaan Anna Kendrick yang ternyata amat polos di luar kehidupan kantor dan berbanding terbalik dengan trademark arogan dan penuh dengan semangat kerja. (IK)




Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

RESENSI FILM: THE BACK-UP PLAN

http://www.epochtimes.co.id/entertainment.php?id=99
(Epochtimes.co.id)

Pemain: J-Lo, Alex O’Loughlin, Noureen DeWulf, Melissa McCarthy, Eric Olsen
Sutradara: Alan Poul
Durasi: 104 menit
Rating: (3.5 / 5)

Film drama komedi “The Back-up Plan“ masih mengandung kemiripan dengan film-film komedi romantis JLo terdahulu seperti “The Wedding Planner” atau “Maid In Manhattan” mempertemukan Tina Fey aktris pemain “Baby Mama”, hanya saja karakter yang dibawakan pelantun tembang “Jenny From The Block” dalam “The Back-up Plan” dirasa lebih dewasa dan lebih jenaka dibanding penampilan-penampilan sebelumnya.

Pada mulanya saya mengira ini hanyalah sebuah film yang membosankan, akan tetapi rupanya sejak awal film diputar, sedikitpun saya tak rela beranjak dari tempat duduk. Karakter-karakter para pemainnya benar-benar hidup, pesan yang disampaikan melalui alur cerita cukup tajam, tontonan komedi jenaka serta adegan-adegan kocak yang muncul di sepanjang cerita benar-benar menyita perhatian saya. Kelakar ringan yang mewarnai sepanjang film agaknya mengimbangi inti cerita tentang alkisah seorang perempuan single berusia 30 tahun yang mendambakan kehadiran seorang anak.

Zoe (diperankan Jlo) adalah tipe seorang wanita karir yang beralih profesi menjadi pemilik toko hewan yang cukup sukses. Zoe punya banyak sahabat, punya seorang nenek yang amat disayanginya “Nana”, punya apartemen mewah dan “Nuts” teman kecil yang menggemaskan yang selalu setia menemaninya (seekor anjing cacat ras Boston Terrier).

Namun satu hal yang ia rasa kurang dalam kehidupannya adalah kehadiran sebuah keluarga, sesuatu yang tak pernah ia rasakan semenjak ibunya meninggal ketika ia masih kecil, dan ayahnya pergi meninggalkannya beberapa saat setelah kematian sang ibu. Zoe kemudian memutuskan untuk mengurus seluruh masalah kehidupannya sendiri dan secara diam-diam memendam hasrat untuk segera punya momongan.



Jennifer Lopez dalam komedi romantis ‘The Back-up Plan.’ (Courtesty of CBS Films)


Tak lama setelah Zoe meninggalkan tempat praktek dokter, ia bertemu dengan seorang pria yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Terhitung sejak pertemuan itu, alur cerita selanjutnya menjadi sangat beragam, didukung bumbu-bumbu asmara yang pasang surut dan adegan-adegan konyol yang kemudian … oops… lebih baik jika Anda menontonnya sendiri!

Film ini juga menghadirkan akting pendatang baru yang tak kalah pamor, Alex O’Loughin dalam peran perdananya sebagai “Stan” (pelabuhan cinta Zoe) dan Michaela Watkins, artis yang pernah membintangi “Saturday Night Live” berperan sebagai Mona, sahabat baik Zoe. Saya sangat tersentuh ketika menyaksikan seorang kameo Cesar Milan yang memerankan karakter “Dog Whisperer”, tak luput juga Anthony Anderson sebagai seorang ayah bagi Stan yang mempunyai empati tinggi.

Bagi penggemar drama komedi romantis, The Back-up Plan mungkin cukup memenuhi kriteria, alur ceritanya juga ringan dan mudah diprediksi. Saya masih mempertimbangkannya sebagai sebuah tontonan yang layak. (Helena Chao/The Epoch Times/mya)


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi naga bonar jadi 2

http://www.mail-archive.com/mediacare@yahoogroups.com/msg21439.html 

Deddy Mizwar kembali membuktikan dirinya sebagai bintang
plus sutradara terbaik di negeri ini. Lewat Nagabonar Jadi 2, yang juga
dibintanginya bersama aktor Tora Sudiro, Bang Haji--begitu ia
disapa--berhasil menyuguhkan karya bermutu tanpa harus meningalkan warna
Indonesia yang membumi.

Inilah sebuah sekuel yang manis dari film Nagabonar arahan sutradara MT
Risyaf, yang skenarionya ditulis (alm) Asrul Sani. Deddy menghadirkannya
kembali setelah 20 tahun film itu dirilis, tanpa kehilangan gregetnya.
Ya, sebuah pekerjaan yang tak gampang untuk dijalani di tengah derasnya
perubahan zaman yang begitu cepat.

Namun Nagabonar tetaplah Nagabonar. Ia seakan menjadi sebuah simbol yang
tak habis digerus zaman. Selalu hadir dalam benak dan kehidupan
masyarakat Indonesia. Dan, Deddy berhasil menghadirkannya kembali lewat
Nagabonar Jadi 2.

"Luar biasa! Semua luar biasa. Skenario dan pemainnya sangat kuat,"
sahut sutradara Chairul Umam, yang masih duduk di bangku usai
menyaksikan pemutaran perdana film Nagabonar Jadi 2, arahan sutradara
Deddy Mizwar, di Djakarta Theater, Selasa (2/3).

Apa yang dilontarkan Chaerul jelas bukan sekadar basa-basi menyenangkan
sang rekan. Tapi itulah faktanya, film yang skenarionya kini ditulis
Musfar Yasin itu, berhasil memberi keyakinan bahwa film nasional masih
bisa bersinar asalkan dipenuhi film-film semacam ini, bukan film
horor-hororan yang membodohkan itu.

Ada benang merah yang begitu kental. Nagabonar tetaplah Nagabonar yang
dulu. Sebagai pelakon utama, Deddy berhasil menghidupkan sosok Nagabonar
kembali. Usianya kini tak lagi muda. Jalannya pun sedikit bungkuk, kulit
yang kriput plus rambut yang telah dijejali uban di mana-mana. Meski
begitu, kepiawaian Nagabonar dalam urusan mencopet masih tetap saja lincah.

Ini yang kemudian menjadi pemantik untuk mengingatkan sosok Nagabonar
yang sempat menari-nari dalam ingatan penonton di Tanah Air. Nagabonar
yang unik dengan segala polahnya yang mengundang tawa. Dari sosoknya
pun, tokoh rekaan Asrul Sani ini, memang sudah bisa membuat orang tertawa.

Pada masa perjuangan, ia adalah sosok yang "unik." Dia jago nyomot dan
kemudian mengikrarkan dirinya sebagai jenderal di masa perjuangan.
Ucapannya kerap tedeng aling-aling, tapi juga sok tahu sehingga dari
ucapan dan prilakunya sering muncul kejenakaan yang spontan.

Inilah yang kembali disodorkan. Deddy lagi-lagi berhasil menghidupkan
karakter Nagabonar pada zaman yang berbeda. Ya, sebuah dunia yang tak
terbayangkan di kepala Nagabonar. Kemerdekaan yang dulu turut
diperjuangkannya, dirasakannya hanya dicicipi segelintir orang saja.

Lihat saja, ketika ia mengendarai bajaj di jalan utama di Jakarta,
kendaraan yang ditumpanginya itu diberhentikan polisi. Si supir bajaj
tak bisa mencegah keinginan Nagabonar. Maklum, penumpangnya seorang
pensiunan jenderal! Ia pun melabrak larangan masuk bagi bajaj.

Perdebatan pun terjadi. Ini menjadi bagian yang ngocol. Tatkala
Nagabonar berargumen dengan pak polisi. Itu bukan akhir dari kejenakaan
yang disodorkan Nagabonar. Polahnya yang ndeso, juga menjadi magnet yang
tak terlepaskan dari seorang jenderal benama Nagabonar.

Bang Haji, memang mencoba menghadirkan banyak konflik. Tak sekadar
hubungan ayah dan anak, anak dan kekasih juga konflik terhadap zamannya.
Dahsyatnya, semua itu terekam betul dan terjaga secara apik. Bolehlah
jadi, lewat Nagabonar Jadi 2, Bang Haji ingin memperlihatkan gambaran
tentang sebuah negara bernama Indonesia.

Lihatlah sejumlah karakter dimunculkan. Ada sopir bajaj yang asal Betawi
dan Madura, sopir metromini yang asal Sumatra Utara, atau bahkan rekan
Bonaga yang asal Arab.

Dan, zaman inilah yang terekam dalam benaknya. Itu karena Deddy memilih
setting masa ini, lantaran punya keterbatasan untuk menghadirkan kembali
Nagabonar di masa-masa perjuangan dulu.

"Saya punya kesulitan memilih di zaman itu. Karena saya tidak merasakan
bagaimana hidup di zaman itu, tidak seperti Pak Asrul Sani. Makanya
dibutuhkan suasana yang sangat in untuk menyampaikan pesan kepada
anak-anak sekarang," kata Deddy kepada pers sebelum penayangan filmnya
tersebut.

Skenario yang dibangun Musfar Yasin, sebetulnya penuh pesan yang membumi
namun tak terasa menggurui. Deddy mengemasnya dengan gaya komedi yang
cerdas. Seperti halnya Asrul Sani, yang mampu menyuguhkan cerita yang
sangat kuat dan berisi humor-humor yang "pintar". Kekuatan humor itu
terkandung bukan saja dalam cerita, tetapi juga dalam ucapan-ucapan Naga.

Sosok Nagabonar masih begitu dominan, meski kini telah hadir sosok
Bonaga. Tapi bisa dimaklumi, toh Nagabonar lah yang menjadi juru kunci
yang sebenarnya. Ia masih menjadi sosok sentral. Dan, Deddy berhasil
memainkannya secara gemilang.

Tak ayal, inilah yang memberi efek terhadap akting para pemain lainnya.
Tora Sudiro, Nagabonar junior itu, mampu mengimbangi permainan Deddy
yang sudah mumpuni itu. Dua sosok inilah yang kemudian menjadi sentral
cerita.

Ada konflik yang dibangun, yakni sebuah kesenjangan antargenerasi yang
kerap hadir. Inilah yang tergambar ketika Bonaga berniat menerima
pinangan investor asing untuk membangun sebuah kota wisata di perkebunan
kelapa sawit milik Nagabonar. Yang jadi soal, di sanalah bersemayam
kuburan orang-orang yang dikasihinya: Mereka tak lain, Mamaknya, Istri
Nagabonar, Kirana, dan sahabatnya si Bujang.

Perbedaan cara pandang dan penyampaian, pada akhirnya kerap melahirkan
kesenjangan-kesenjangan itu. Nagabonar Jadi 2, bisa jadi merupakan
jawaban Deddy atas kesenjangan antargenerasi yang kerap datang. Hanya
dialog dan cinta lah yang pada akhirnya bisa menyelesaikan
kesenjangan-kesenjangan itu

Deddy, memberikan ruang dialog itu lewat Nagabonar Jadi 2. Lihatnya,
betapa sekarang banyak generasi muda yang tak mau lagi menghargai
jasa-jasa pahlawannya. Dan, Nagabonar kembali mengingatkan kepada kita
tentang semangatnya mempertahankan nilai-nilai penghargaan dan
kemanusiaan yang kini sudah tergerus.

Akhirnya, hanya dua kata yang bisa menggambarkan film satu ini: luar
biasa! Ya seperti apa yang dilontarkan Chaerul Umam, sesaat setelah
menyaksikan film satu ini.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS